TUGAS I
1. KONSEP SEHAT
Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa
sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti kendaraan
bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka seringkali
oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalam kondisi sehat. Kebanyakan
orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan
menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya
mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal. Namun demikian,
pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah demikian. Pengertian sehat menurut
UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang
meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan
hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Pengertian sehat tersebut
sejalan dengan pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut:
Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik
fisik, mental, dan sosial.
2. TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
A. Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran Psikoanalisis
Psikoanalisis merupakan suatu bentuk model kepribadian. Teori ini sendriri pertama kali diperkenalkan oleh Sigmun Freud (1856-1938). Freud pada awalnya memang mengembangkan teorinya tengtang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. menurut teori psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual.
A. Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran Psikoanalisis
Psikoanalisis merupakan suatu bentuk model kepribadian. Teori ini sendriri pertama kali diperkenalkan oleh Sigmun Freud (1856-1938). Freud pada awalnya memang mengembangkan teorinya tengtang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. menurut teori psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual.
B. Kepribadian
Sehat Menurut Aliran Behavioristik
Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1879-1958)
Aliran behaviorisme mempunyai 3 ciri penting.
1. Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1879-1958)
Aliran behaviorisme mempunyai 3 ciri penting.
1. Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
C. Menurut Humanistik
Aliran ini berkembang pada tahun 1950.
Humanistik merasa tidak puas dengan behaviori maupun dengan aliran
psikoanalisis. Aliran humanistik ini mengarahkan perhatiannya pada humanisasi
yang menekankan keunikan manusia. Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk
kreatif,yang di kendalikan oleh nilai-nilai dan pada pilihan-pilihan sendiri
bukan pada kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Kepribadian yang sehat menurut humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4) Jujur ; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
6) Memikul tanggung jawab.
7) Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8) Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk menghentikannya.
Kepribadian yang sehat menurut humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4) Jujur ; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
6) Memikul tanggung jawab.
7) Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8) Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk menghentikannya.
3. PENYESUAIAN DIRI DAN PERTUMBUHAN
penyesuaian diri
( adaptasi )
Penyesuaian diri yang baik (good adjustment) adalah
apabila seseorang menampilkan respon yang matang, efisien, memuaskan, dan wholesome.
Yang dimaksud dengan respon yang efisien adalah respon yang hasilnya sesuai
dengan harapan tanpa membuang banyak energi, waktu atau sejumlah kesalahan. Wholesome maksudnya adalah respon
yang ditampilkan adalah sesuai dengan kodrat manusia, dalam hubungannya dengan
sesama manusia, dan hubungannya dengan Tuhan.
Jenis
adaptasi
Adaptasi
terbagi atas tiga jenis yaitu:
- Adaptasi Morfologi
Adalah
adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan
jelas. Sebagai contoh: paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya.
- Adaptasi Fisiologi
Adalah
adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang
dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan
pemamahbiak
- Adaptasi Tingkah Laku
Adalah
adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali
menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.
Faktor – faktor
yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu
Faktor genetik
Faktor keturunan
— masa konsepsi Ø
Ø Bersifat
tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
Ø
Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut,
warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis
seperti temperamen
Potensi genetik
yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi Ø dengan lingkungan secara positif sehingga
diperoleh hasil akhir yang optimal.
Faktor eksternal
/ lingkungan
Ø
Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan
sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
Ø Faktor
eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan,
sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
Dari semua
faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti
keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu.
Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat
menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
a. Aliran
asosiasi
perubahan
terhadap seseorang secara bertahap karena pengaruh dan pengalaman atau empiri
(kenyataan) luar, melalui panca indera yang menimbulkan sensasiton (perasaan)
maupun pengalaman mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflektion.
b. Psikologi
gestalt
pertumbuhan
adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal
sesuatu secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian-bagian dari
lingkungan yang ada.
c. Aliran
sosiologi
Pertumbuhan
adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat yang semula asosial
maupun sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan. Pertumbuhan individu
sangat penting untuk dijaga dari sejak lahir agar bisa tumbuh menjadi individu
yang baik dan berguna untuk sesamanya.
TUGAS II
4. STRESS
Menurut Hans Selye, “stress adalah respons manusia yang bersifat nonspesifik terhadap setiap tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya” (Pusdikes,Dep.Kes.1989)
Menurut Hans Selye, “stress adalah respons manusia yang bersifat nonspesifik terhadap setiap tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya” (Pusdikes,Dep.Kes.1989)
Timbulnya stress pada seseorang diawali dengan adanya stimuli yang
mengawali atau mencetuskan perubahan yang disebut dengan stressor. Stressor
menunjukan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kebutuhan tersebut bisa
saja kebutuhan fisiologis psikologis sosial, lingkungan, perkembangan spiritual
atau kebutuhan kulturan (Potter & Perry,1997).
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stress diantaranya:
a. Faktor biologis, herediter, konstitusi tubuh, kondisi fisik, neurofsiologik dan neurohormonal
b. Faktor sosio kultural, perkembangan kepribadian, pengalaman dan kondisi lain yang mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stress diantaranya:
a. Faktor biologis, herediter, konstitusi tubuh, kondisi fisik, neurofsiologik dan neurohormonal
b. Faktor sosio kultural, perkembangan kepribadian, pengalaman dan kondisi lain yang mempengaruhi
5. COPING STRESS
Menurut Lazarus (1996) coping stress adalah
upaya kognitif dan tingkah laku untuk mengelola tuntutan internal dan eksternal
yang khusus dan konflik diantaranya yang dinilai individu sebagai beban dan
melampaui batas kemampuan individu tersebut. Individu akan memberikan reaksi
yang berbeda untuk mengatasi stres.
Jenis-Jenis Strategi Coping
Menurut lazarus dan folkman, ada
2 jenis strategi coping, yaitu:
1. problem-solving focused
coping
Yaitu dimana individu secara aktif
mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang
menimbulkan stress, dan dipaparkan para ahli bahwa aspek-aspek yang digunakan
individu di bagi menjadi lima, sebagai berikut:
Distancing , ini adalah
suatu bentuk coping yang sering kita temui, yaitu usaha untuk menghindar dari
permasalahan dan menutupinya dengan pandangan yang positf, dan seperti
menganggap remeh/lelucon suatu masalah .
Planful Problem Solving, atau perencanaan, individu membentuk
suatu strategi dan perencanaan menghilangkan dan mengatasi stress, dengan
melibatkan tindakan yang teliti, berhati-hati, bertahap dan analitis.
Positive Reapraisal, yaitu usah untuk mencar makna positif
dari permasalahan dengan pengembangan diri, dan stategi ini terkadang
melibatkan hal-hal religi.
Self Control, merupakan suatu bentuk dalam
penyelesaian masalah dengan cara menahan diri, mengatur perasaan, maksudnya
selalu teliti dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan.
Escape, usaha untuk menghilangkan stress
dengan melarikan diri dari masalah, dan beralih pada hal-hal lain, seperti
merokok, narkoba, makan banyak dll
2. Emotion-Focused Coping
Yaitu dimana individu melibatkan
usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan
dampak yang akan diitmbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh
tekanan. Berikut adalah aspek-aspeknya:
Self Control, merupakan suatu bentuk dalam
penyelesaian masalah dengan cara mengendalikan dri, menahan diri, mengatur
perasaan, maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan.
Seeking Social Support (For Emotional
Reason), adalah suatu cara
yang dilakukan individu dalam menghadap masalahnya dengan cara mencari dukungan
sosial pada keluarga atau lingkungan sekitar, bisa berupa simpati dan
perhatian.
Positive Reinterpretation, respon dari suatu individu
dengan cara merubah dan mengembangkan dalam kepribadiannya, atau mencoba
mengambil pandangan positif dari sebuah masalah (hikmah),
Acceptance, berserah diri, individu menerima apa
yang terjadi padanya atau pasrah, karena dia sudah beranggapan tiada hal yang
bisa dilakukannya lagi untuk memecahkan masalahnya.
Denial (avoidance), pengingkaran, suatu
cara individu dengan berusaha menyanggah dan mengingkari dan melupakan
masalah-masalah yang ada pada dirinya.
TUGAS 111
6. TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
TEORI KEPRIBADIAN SEHAT ALLPORT
Teori Kepribadian yang sehat menurut
allport
Allport pada dasarnya mempunyai pandangan yang optimistik dan penuh harapan mengenai kemanusiaan.ia menolak pandangan psikoanalisis dan behaviorisme mengenai kemanusiaan karena di anggap terlalu dereministik dan mekanistik.ia yakin bahwa takdir dan karakter kita tidak di tentukan oleh motif tidak sadar yang berasal dari awal masa kanak-kanak,namun oleh pilihan yang disadari,yang kita buat di masa sekarang.kita bukanlah sesuatu yang bersifat otomatis,yang bereaksi secara sembarangan terhadap dorongan-dorongan dari sistem penghargaan dan hukuman.malah kita mampu berinteraksi dengan lingkungan kita dan membuatnya menjadi reaktif terhadap kita.kita tidak hanaya mencari cara untuk menurunkan tekanan,tetapi juga untuk mempertahakan tekanan-tekanan baru,kita menginginkan perubahan dan tantangan serta bersifat aktif,bertujuan dan fleksibel
Allport pada dasarnya mempunyai pandangan yang optimistik dan penuh harapan mengenai kemanusiaan.ia menolak pandangan psikoanalisis dan behaviorisme mengenai kemanusiaan karena di anggap terlalu dereministik dan mekanistik.ia yakin bahwa takdir dan karakter kita tidak di tentukan oleh motif tidak sadar yang berasal dari awal masa kanak-kanak,namun oleh pilihan yang disadari,yang kita buat di masa sekarang.kita bukanlah sesuatu yang bersifat otomatis,yang bereaksi secara sembarangan terhadap dorongan-dorongan dari sistem penghargaan dan hukuman.malah kita mampu berinteraksi dengan lingkungan kita dan membuatnya menjadi reaktif terhadap kita.kita tidak hanaya mencari cara untuk menurunkan tekanan,tetapi juga untuk mempertahakan tekanan-tekanan baru,kita menginginkan perubahan dan tantangan serta bersifat aktif,bertujuan dan fleksibel
7. PENYESUAIAN DIRI DAN PERTUMBUHAN
penyesuaian diri adalah kemampuan individu sebagai reaksi atas penanganan dalam menghadapi tekanan yang dibebankan dari orang lain dan lingkungan sekitar untuk mencapai kedamaian dan ketentraman secara internal maupun eksternal serta menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitar dan komponen – komponen pendukung didalamnya.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis
sebagai hasil dari proses-proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal yang sehat pada waktu yang normal. Proff Gessel
mengatakan bahwa pertumbuhan pribadi manusia berlangsung secara terus-menerus.
8.HUBUNGAN INTERPERSONAL
adalah suatu
kondisi atau keadaan bagaimana cara kita mengenali diri kita terhadap
lingkungan sekitar, apakah kita sudah mengetahui siapa diri kita dan apa hal
yang terbaik yang prenah kita lakukan. Contoh orang yang tidak memiliki
interpersonal yaitu gampang emosi, marah yang meledak ledak dan mudah putus asa
atau tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan yang dapat merubahnya lebih
baik. Orang yang mempunyai banyak teman dan dapat menjadi orang yang fleksibel
adalah orang yang mampu membaca situasi disekitarnya dan dapat beradaptasi
dengan lingkungan. Tapi ada definisi lain
berdasarkan sumber yang tepat dan benar tentang hubungan interpersonal.
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi kita bukan
sekedar menyampaikan isi pesan tetapi juga menentukan kadar hubungan
interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan
content melainkan juga menentukan relationship.
A. Model-model hubungan interpersonal
Ada 4 model
hubungan interpersonal yaitu meliputi :
1.
Model pertukaran sosial (social exchange model)
2.
Model peranan (role model).
3.
Model permainan (games people play model)
4.
Model Interaksional (interacsional model)
9. CINTA DAN PERKAWINAN
Kamus webster
mendefinisikan cinta sebagai perasaaan sentimental yang muncul dari akal karena
tersulut sebuah keindahan atau penilaian dari jenis apapun. Cinta adalah corak
kehormatan, kesucian, dan kebenaran. Cinta juga kunci rahasia menuju kehidupan
yang jauh lebih baik. Cinta memang sudah kita miliki, namun bagaimanakah cinta
itu bisa berkembang?.. Bertemu dengan seseorang yang mampu menarik hati,
menunjukkan raut wajah yang berbeda dan keinginan untuk lebih dekat dengannya
sehingga terjadilah perkenalan diantara keduanya, yang pada akhirnya berlanjut
pada sebuah hubungan percintaan. Dunia tampak lebih indah ketika sedang jatuh
cinta. rasanya seperti ada tongkat sihir yang menyentuh semesta yang menambah
kegemerlapannya dengan mantera-mantera memikat.
A. BAGAIMANA MEMILIH PASANGAN
Memilih
pasangan itu tak semudah membeli cabe dipasar sayur, benyak persoalan yang
harus dipertimbangakan.
Dalam
memilih pasangan hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki
hak untuk memilih yang paling tepat sebagai pasangannya. Maka dari itu harus
benar-benar diperhitungkan ketika memilih pasangan yang baik. Bila ingin
pintar, seseorang harus rajin belajar, bila ingin kaya seseorang harus
berhemat, begitu pula tentang pasangan hidup. Bila menginginkan pasangan hidup
yang baik maka kita juga harus baik. Tak ada sesuatu di dunia ini yang untuk
mendapatkannya tidak memerlukan pengorbanan. Segala sesuatu ada harga-nya
termasuk bila ingin mendapatkan pasangan hidup yang baik. Ya, dimulai dari diri
sendiri. Bila kita bercita-cita untuk mendapatkan pasangan hidup yang baik,
maka kita sendiri harus baik. Percayalah, Tuhan telah memasangkan manusia
sesuai dengan karakter dan derajat mereka masing-masing. Manusia yang baik
hanyalah untuk manusia yang baik pula, begitu pula sebaliknya.
B. SELUK BELUK HUBUNGAN DALAM PERKAWINAN
Pada umumnya salah satu tanda kegagalan suami-istri
dalam mencapai kebahagiaan perkawinan adalah perceraian. Perceraian adalah
akumulasi dari kekecewaan yang berkepanjangan yang disimpan dalam alam bawah
sadar individu. Adanya batas toleransi pada akhirnya menjadikan kekecewaan
tersebut muncul kepermukaan, sehingga keinginan untuk bercerai begitu mudah.
Masalah diseputar perkawinan atau kehidupan
berkeluarga antara lain:
· Kesulitan ekonomi keluarga yang kurang tercukupi.
· Perbedaan
watak.
· Temperamen dan
perbedaan kepribadian yang sangat tajam antara
suami dan istri.
· Ketidakpuasan
dalam hubungan seks.
· Kejenuhan
rutinitas.
· Hubungan antara keluarga besar yang kurang baik.
· Adanya istilah WIL (wanita idaman lain) atau PIL
(pria idaman lain).
· Masalah harta
warisan.
· Menurunnya perhatian kedua belah pihak.
· Domonasi dan
intervensi orang tua atau mertua.
· Kesalahpahaman antara kedua belah pihak.
C. PENYESUAIAN DAN PERTUMBUHAN DALAM
PERKAWINAN
Dimanapun
keberadaan seseorang pada mulanya membutuhkan penyesuaian diri terlebih dahulu.
Begitu pun dengan penyesuaian dalam sebuah hubungan. Setelah seseorang menikah,
dalam kehidupannya kini tidak hanya sendiri melainkan ada pasangan yang
menemani. Membangun rumah tangga yang harmonis itulah tugas setiap pasangan
yang telah menikah. Mereka juga membutuhkan adaptasi untuk lebih peka terhadap
perasaan pasangannya. Kalau dulu mereka hanya mengetahui sifat dari
masing-masingnya, kini mereka yang telah menikah dituntut agar mampu bersikap toleransi
dan sikap saling memahami serta mengerti sifat, sikap, dan hal-hal yang disukai
maupun tidak disukai oleh pasangannya.
D. PERCERAIAN DAN PERNIKAHAN KEMBALI
Menikah
Kembali setelah perceraian mungkin menjadi keputusan yang membingungkan untuk
diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari semua kesalahan yang
terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin mereka bisa
memperbaiki masalah yang dialami. Mereka biasanya kurang percaya dalam diri
mereka untuk memimpin pernikahan yang berhasil karena kegagalan lama menghantui
mereka dan membuat mereka ragu-ragu untuk mengambil keputusan.
Apa
yang akan mempengaruhi peluang untuk menikah setelah bercerai? Ada banyak
faktor. Misalnya seorang wanita muda pun bisa memiliki kesempatan kurang dari
menikah lagi jika dia memiliki beberapa anak. Ada banyak faktor seperti faktor
pendidikan, pendapatan dan sosial.
E. SINGLE LIFE
Paradigma terhadap lajang cenderung memojokkan.
pertanyaannya kapan menikah?? Ganteng-ganteng kok ga menikah? Apakah Melajang
Sebuah Pilihan??
Ada banyak alasan untuk tetap melajang. Perkembangan
jaman, perubahan gaya hidup, kesibukan pekerjaan yang menyita waktu, belum
bertemu dengan pujaan hati yang cocok, biaya hidup yang tinggi, perceraian yang
kian marak, dan berbagai alasan lainnya membuat seorang memilih untuk tetap
hidup melajang. Batasan usia untuk menikah kini semakin bergeser, apalagi
tingkat pendidikan dan kesibukan meniti karir juga ikut berperan dalam
memperpanjang batasan usia seorang untuk menikah. Keputusan untuk melajang
bukan lagi terpaksa, tetapi merupakan sebuah pilihan. Itulah sebabnya, banyak
pria dan perempuan yang memilih untuk tetap hidup melajang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar