Apa itu AI?
Artificial Intelligence (AI) merupakan proses di mana peralatan mekanik dapat melaksanakan
kejadian-kejadian dengan menggunakan pemikiran atau kecerdas seperti manusia. AI
mempelajari bagaimana membuat komputer melakukan sesuatu pada suatu
kejadian/peristiwa yang mana orang melakukannya dengan baik.
AI dapat membuat sebuah sistem komputer berpikir seperti manusia dan
sistem komputer dapat berpikir secara rasional (masuk akal). AI dapat membuat
sistem komputer bertingkah laku seperti manusia dan sistem komputer dapat
bertingkah laku seperti manusia dan sistem komputer dapat bertingkah laku yang
diterima logika/masuk akal kita.
Pengertian AI dapat ditinjau deri dua pendekatan :
1. Pendekatan Ilmiah (A Scientific Apprah) : Pendekatan
dasar ilmiah timbul sebelum invansi ke komputer, ini tidak sama dengan kasus
mesin uap. Pendekatan ilmiah melihat batas sementara dari komputer, dan dapat
diatasi dengan perkembangan teknologi lanjutan. Mereka tidak mengakibatkan
tingkatan pada konsep.
2. Pendekatan Teknik (An
Engineering Apprach) : Usaha untuk mengindari definsi AI, tetapi ingin
mengatasi atau memecahkan persoalan-persoalan dunia nyata (real wordl problem).
Sejarah Artificial
intelligence
Artificial intelligence merupakan inovasi baru
di bidang ilmu pengetahuan. Mulai ada sejak muncul komputer modern, yakni pada
1940 dan 1950. Ilmu pengetahuan komputer ini khusus ditujukan dalam perancangan
otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer.
Pada awalnya, kecerdasan buatan hanya ada di
universitas-universitas dan laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk
yang dihasilkan dan dikembangkan. Menjelang akhir 1970-an dan 1980-an, mulai
dikembangkan secara penuh dan hasilnya berangsur-angsur dipublikasikan di
khalayak umum. Permasalahan di dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah
dan berkembang seiring dengan laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi
dalam setiap aspek kehidupan manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang
semakin beragam pula.
Program kecerdasan buatan lebih sederhana
dalam pengoperasiannya, sehingga banyak membantu pemakai. Program konvensional
dijalankan secara prosedural dan kaku, rangkaian tahap solusinya sudah
didefinisikan secara tepat oleh pemrogramnya. Sebaliknya, pada program
kecerdasan buatan untuk mendapatkan solusi yang memuaskan dilakukan pendekatan
trial and error, mirip seperti apa yang dilakukan oleh manusia.
Hubungan Artificial
Intelligence dan Kognisi Manusia
Artificial
intelligence adalah salah
satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan
pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Kecerdasan buatan
juga merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penangkapan,
pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem teknologi
informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang dimiliki
manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem untuk
menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas intelektual
manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan lain-lain,
meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
Artificial intelligence merupakan suatu sistem
yang membuat mesin secerdas manusia. Untuk itu, sistem ini harus berpedoman
pada sistem kognisi manusia, yaitu cara berfikir manusia, cara manusia
bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan
mengambil keputusan serta merespon dan bertindak. Dengan demikian para peneliti
ilmu ini dapat membuat suatu sistem, aplikasi, atau program yang dapat
melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih baik, menggunakan perangkat
mesin yang canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia dikehidupan nyata.
AI
dapat membuat sebuah sistem komputer berpikir seperti manusia dan sistem
komputer dapat berpikir secara rasional (masuk akal). AI dapat membuat sistem
komputer bertingkah laku seperti manusia dan sistem komputer dapat bertingkah
laku seperti manusia dan sistem komputer dapat bertingkah laku yang diterima
logika/masuk akal kita.
Mengapa kita mempelajari AI ? Karena :
1. AI
merepresentasikan bagian tengah atau inti dari ilmu komputer (Computer Science)
2. Ai mewujudkan suatu bentuk ketidak tepatan dari komputer
(karakteristik dalam matematika)
3. Ai mempunyai suatu kekuatan
alami antarcabang ilmu, AI adalah bagian ilmu teknik dari Cognitive Science, Cognitive Science
adalah suatu perpaduan ilmu filsafat, ilmu linguistik dan ilmu fisikologi.
4. AI
memperlukan representasi pengetahuan dan manipulasinya.
5. Pengetahuan (knowledge) adalah pusat dari semua
ilmu teknik dan AI adalah pusat dari semua ilmu teknik.
6. Alasan penting lainnya
adalah penelitian AI diharapkan menemukan atau membongkar bentuk krisis besar
dalam waktunya. Krisis dibuat oleh interaksi dari teknologi, ilmiah (science)
dan filsafat.
Program Intelligence : program yang mampu menyimpan kenyataan (facts) dan proposisi dan hubungannya
yang berakasan.
Dari awal pekerjaan AI hingga sekarang
ini dapat dikelompokkan ke dalam tugas khusus yang sering berguna menjadi 3
kelompok tugas (tasks) antara
lain :
1. Tugas biasa / keduniaan (Mundane Tasks) :
Contoh tugas biasa/ yang merupakan kebiasaan kita, yaitu sebagai
dosen, mahasiswa, pekerja, pegawai, karyawan, customer service, teller atau pekerja makan, di mana kita dalam
menyelesaikan pekerjaan harus memahami (menyamakan presepsi yang kita lihat (vision) atau yang dicuapkan (speech), di sampaikan itu kita harus
mengerti atau menerjemahkan atau memunculkan bahasa alamai yang biasa kita
pakai dalam pekerjaan ini serta harus dikendalikan dengan pertimbangan
berdasarkan pikiran yang sehat (kita tidak dapat mengerjakan tugas ini bila
yang diperintahkan oleh pemberi pekerjaan: objeknya tidak terlihat, tidak ada
yang diucapkan/ mnyuruh serta tidak mengerti bahasa pengantarnya dan pikiran
lagi tidak sehata).
2. Tugas Formil (Formal Tasks) Contoh tugas
formil yang dapat selesai bila aturan formalnya terpenuhi yaitu : Atlet
Nasional, Pilot, Polisi, Tentara TNI, Programmer, Debugger, yang kesemuanya
membutuhkan kemampuan logika terbaik.
3. Tugas Ahli (Espert Tasks)
Contoh tugas yang dapat diselesaikan bila ahlinya ada, yaitu tenaga
ahli di berbagai bidang, dokter spesialist, montir ahli, peneliti senior, dan
sebaginya.
SUMBER :
Kusumadewi, S.
(2003). Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Russel, S and Norvigm P : Artificial
Intelligence : A modern Approach. Prentice Hall, Second Edition.
Kusrini. 2006. Sistem pakar, teori dan
aplikasi. Andi: Yogyakarta. Pertemuan 1. Pengantar kecerdasan buatan.
Solso R.L,
Machlin O.H & Machlin M.K. (2007). Psikologi Kognitif, Terjemahan :
Rahardanto M. & Batuadji K. Jakarta : Erlangga
Siswanto, “Kecerdasan Tiruan“, Cetakan Kedua, Edisi Kedua Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2010
Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya),
Graha Ilmu, 2003, Yogyakarta
William Siler and James J. Buckley, “Fuzzy Expert System and Fuzzy
Reasoning”, Wiley-Interscience, 2005
Laurene Fauset, “Fundamental of Neural
Network”, Prentice Hall, 2000